Sehubungan dengan adanya kontroversi dan konflik kepentingan terkait penerapan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) Nomor 10 Tahun 2021, tentang perubahan atas Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik Lingkup Privat;
Saya memutuskan untuk berhenti dan mengurungkan seluruh niat untuk membangun aplikasi-aplikasi yang memanfaatkan koneksi Internet, alias online-first. Iya, ini semua termasuk aplikasi-aplikasi superapp dan penengah*, yang kerap mengklaim dirinya sebagai penggerak perekonomian bangsa dan juga yang selalu disponsori besar-besaran oleh pemerintah melalui Gerakan 1000 Startup Digital.
Dalam kasus ini, proyek ASEAN Entrepreneurship Profiling (AEP Mobile) akan menjadi proyek terakhir saya dalam mengembangkan aplikasi berbasis jaringan Internet. Setelah itu, jika kondisi regulasi Internet dan ruang siber Indonesia masih memburuk, saya tetap akan mengurungkan seluruh niat sampai waktu yang tidak ditentukan.
Saya akan kembali fokus memproduksi buah di kebun yang lama, salah satu kebun yang sudah ditinggalkan masyarakat demi kebun yang terlihat menghasilkan lebih banyak buah, berkat pupuk viral dan pupuk ternama dari para pengiklan dan modal ventura.
Saya akan tetap berjuang mewujudkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang lebih baik bagi Indonesia, namun dengan cara konvensional yang kini sebenarnya sudah tidak konvensional lagi. Hampir setiap aplikasi unggulan karya anak bangsa yang dirilis sejak 5 tahun terakhir selalu menyematkan fitur-fitur wajib seperti sign up dan log in (SULI), karena itu mereka sudah menjadi hal yang sangat konvensional bagi mata dan diri saya sendiri.
Dan satu lagi, saya tetap memutuskan untuk menolak Web3 dan mencari alternatif solusi yang lebih baik, seperti Web0. Saya sangat ingin agar setiap produk dan inovasi yang akan saya kembangkan selama 2 tahun ke depan dapat dinikmati oleh siapapun, tanpa perlu khawatir akan gejolak kurs asing dan memahami jargon-jargon kriptografi yang cukup banyak. Toh Alice awalnya cuman mau kirim pesan aja ke si Bob, ga mikirin tentang konsensus, EVM, PoW, dan PoS…
Akhir kata, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas segala penawaran dan kesempatan kerjasama yang telah Anda dan kalian semua berikan sejak 3 tahun terakhir. Namun, sebagai Anak IT pertama di Indonesia saya kini harus berhadapan dengan misi-misi dan masalah-masalah baru di Indonesia.
*Aplikasi penengah adalah aplikasi yang berambisi untuk menjadi penegah bagi kehidupan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Misalnya Tiket.com dan Traveloka yang ingin menjadi penengah segala keinginan perjalanan dan pariwisata, PeduliLindungi yang merupakan penengah kontrol sosial masyarakat selama pandemi dan seterusnya, HappyFresh dan Segari yang ingin menjadi penengah kebutuhan belanja bahan pokok masyarakat, dan Octopus yang berambisi menjadi penengah solusi pengolahan sampah di Indonesia.
Leave a Reply