|

Workflow Penyusunan Skripsi

Save or share to

BINUS sangat merekomendasikan para mahasiswanya untuk menyusun Skripsi masing-masing menggunakan Microsoft Word dan manajemen pustaka Mendeley. Namun, saya sering mengalami berbagai masalah dengan kedua aplikasi tersebut, termasuk error yang satu ini:

Masalah ini sering muncul di plugin Mendeley untuk Microsoft Word saya dengan kode error ECITE40001. Masalah ini selalu muncul ketika saya buka dokumen ulang, install plugin ulang, dan sebagainya. Bahkan pada waktu penulisan entri ini, sumber masalah ini tidak diketahui secara publik.

Karena itu, daripada menghabiskan banyak waktu untuk masalah-masalah sepert ini pada kemudian hari, saya memutuskan untuk beralih ke 2 program favorit saya: LibreOffice dan Zotero.

Mengapa LibreOffice dan Zotero?

LibreOffice sudah menjadi favorit saya sejak 2016, tepat saat saya mulai menggunakan Linux secara default. Dan karena itu, saya bisa bertahan 5 tahun berturut-turut tanpa perlu menggunakan Microsoft Office untuk menyelesaikan tugas-tugas saya secara baik.

Bahkan, mayoritas jawaban ujian online di BINUS saya tulis menggunakan LibreOffice, dan para dosen saya tidak terlalu mempedulikan hal tersebut selama saya mengumpulkannya dalam format PDF yang mudah dibaca.

Dan jika berbicara tentang penyusunan Skripsi, saya percaya bahwa BINUS juga akan mempedulikan hasil akhir dokumen Skripsi tersebut, meskipun dibuat menggunakan software dan cara yang berbeda. Ujung-ujungnya kan ya softcover PDF dan hasil cetak jilid yang akan ditaruh di perpustakaan.

Awalnya, saya ingin sekali untuk menulis Skripsi menggunakan LaTeX, sehingga masing-masing perubahan pada dokumen tersebut dapat dibuat secara otomatis oleh para robot saya dan dapat direkam menggunakan Git. Namun, seperti yang saya duga, tidak semua dosen yang saya kenal cukup familiar dengan LaTeX. Di situlah saya menyerah untuk menggunakannya dan kembali ke Microsoft Word atau LibreOffice.

Dan dengan menggunakan LibreOffice untuk menyusun Skripsi ini, saya dapat bekerja lebih fleksibel khususnya dalam sistem operasi Linux yang tidak dapat dipasang program Microsoft Office. Kebetulan saya sudah mulai ingat beberapa keyboard shortcuts LibreOffice yang tidak tersedia di dalam Microsoft Office, seperti Ctrl-Shift-P untuk melakukan superscript pada teks di dalam Writer.


Selain itu, saya juga memiliki 2 alasan untuk memilih Zotero daripada Mendeley. Pertama, proses pemasukkan entri pustaka baru ke dalam Zotero jauh lebih mudah daripada via Mendeley, karena Mendeley saat ini selalu membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk melakukannya.

Di Mendeley, saya harus:

  1. Menekan tombol Entri Baru dan memasukannya secar manual (di Mendeley Reference Manager atau di situs mendeley.com)
  2. Membuka plugin Mendeley Cite untuk Microsoft Word
  3. Melakukan refresh (Update from Library) pada plugin Mendeley Cite untuk Microsoft Word
  4. Memasukkan entri baru tersebut ke dalam Word

Zotero menyimpan data-data ini secara offline secara default, sehingga saya tidak perlu melakukan langkah ketiga untuk memasukkan entri tersebut ke dalam LibreOffice, dan bahkan Word.

Dan kedua, jika sewaktu-waktu hak akses akun Elsevier saya terbuang setelah lulus, saya masih dapat memanfaatkan Zotero untuk menyimpan dan mengelola bibliografi saya secara baik.


Thanks for reading this article! By the way, we’re also working on finishing these interesting posts. Revisit this site soon or follow us to see them once they’re published!

[display-posts post_status=”future” include_link=”false” wrapper_id=”future-list”]

Save or share to

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

One response

  1. […] these alternatives, including being an active OpenStreetMap contributor, writing my bachelor thesis entirely in LibreOffice (with some help of Zotero instead of Elsevier’s Mendeley). Even the @1010bots’ original […]