Mulai hari ini saya akan menerapkan jadwal tidur biphasic pada pukul:
- Malam: 22:00 – 02:00 WIB
- Siang:
- Opsi A: 07:00 – 11:00 WIB
- Opsi B: 13:00 – 17:00 WIB
Ya, jadwal tidur tersebut tidaklah normal. Namun, saya tidak punya pilihan lain selain memanfaatkan jam-jam tidur saya sebelumnya untuk bekerja secara efektif.
Jadwal di atas sudah disesuaikan untuk menghormati periode-periode waktu ini:
- 00:00 – 01:00 Periode detoksinasi tubuh paling intensif selama waktu tidur
- 08:30 – 11:00 Ibadah Gereja (Minggu)
- 11:00 – 12:00 Pembersihan kamar tidur (Senin, Rabu, Jumat)
- 17:00 – 19:00 Ibadah Gereja (Sabtu)
- 19:00 – 21:00 Monitoring and Evaluation Enrichment Program
- 20:00 – 22:00 Sesi Connect Group (CG) / komunitas sel (Jumat)
Sebagai konsekuensi saya sudah tak lagi dapat melakukan kerja pukul 9-5 seperti biasanya. Namun bagi saya hal tersebut tidak terlalu penting.
Yang paling penting di sini adalah menghindari banyaknya potensi distraction yang disebabkan oleh faktor eksternal, termasuk:
- Kelaparan karena makanan siang telat dipesan via GoFood/GrabFood
- Sesi video conference perkuliahan adik saya
- Bentakan berkali-kali dari anggota keluarga tentang suatu hal, sehingga saya tak dapat berkonsentrasi menyelesaikan salah satu Ujian Akhir Semester (UAS) lalu.
Saya tahu bahwa hal-hal tersebut tidak akan selalu muncul pada pukul 2 subuh hingga pukul 5 pagi. Dan jam-jam sunyi tersebutlah yang saya selalu haus dan butuhkan akhir-akhir ini, mengingat bahwa saya sekaligus berkuliah sambil bekerja di industri yang sama.
Saya berharap agar jadwal tidur dan kerja tersebut dapat saya lakukan secara konsisten hingga kelulusan saya. Demi produktivitas dan kebaikan kita bersama. Terima kasih dan sampai jumpa.
Leave a Reply