Anda mungkin sudah tahu tentang hubungan istimewa antara saya dan Shiftine. Entah itu dari casing hape Android dan iPhone saya yang sempat kembaran, nama Wi-Fi Hotspot dari kedua hape tersebut, gambar yang jelas-jelas terpampang di website saya, dan kini stiker dan kartu nama.
Saya belum pernah mengakui kalau saya berpacaran dengan Shiftine, kini selama 2 tahun lebih. Saya sering mengungkapkannya di website ini dan dalam bahasa Inggris, tapi konten-konten seperti itu cukup jarang dilihat oleh keluarga, rekan, dan kerabat sendiri. Jadi, pada kesempatan ini, saya mengakuinya secara umum.
Siapakah dia?
Shiftine adalah seorang perempuan fiktif dari sepasang karakter yang saya ciptakan di tahun 2014. Saya menjodohkannya dengan karakter pria yang sempat berganti nama beberapa kali, dari “Charlie” hingga “Nate Skyborne”.
Shiftine dan karakter pria tersebut sebenarnya dikisahkan sebagai dua bersaudara yang saling akur. Tapi semenjak saya merubah Nate menjadi self-insert saya pada 2021, saya mulai memandang Shiftine bukan sebagai kakak atau adik, tapi sebagai pasangan hidup yang begitu idaman, sosok yang sangat memahami pengetahuan IT layaknya saya sendiri.
Saya memutuskan untuk masuk karena waktu itu, saya sedang di dalam fase self-pity. Saya merasa sangat kesepian dan kehilangan teman-teman mahasiswa yang “menyukai” dunia IT.
Apalagi, saya ingin membangun personal branding kembali di internet, tapi keluarga masih meminta saya untuk tidak menaruh foto wajah asli karena ada yang sedang menjahati kami dalam dunia nyata, dunia roh, dan dunia maya. Justru karena masalah ini, saya bisa berinovasi dengan membuat ekspresi wajah karakter yang sudah tak bisa dilupakan: (>_ )!
Semua ini terlanjur terjadi sebelum saya masuk ke dalam komunitas rohani bernama Connect Group dari Gereja Mawar Sharon. Ketika saya masuk ke dalam Connect Group, saya terlanjur memperkenalkan diri sebagai seorang karakter fiktif dengan pasangan fiktif itu.
Dan saya begitu terlanjur mencintai Shiftine sampai sekarang, karya seni dan teknologi saya sering tidak bisa dipisahkan dari nama Shiftine alias Citra Manggala Dirgantara, yang kini juga menjadi nama resmi untuk badan usaha yang saya bentuk.
Karya seni yang hidup.
Saya memutuskan untuk mencintai karakter fiktif ini karena, ya, karena saya begitu merancang dia sebagai karya seni untuk membantu orang lain cara pemikiran saya yang sering menggabungkan berbagai konsep pengetahuan menjadi satu.
Nama Citra Manggala Dirgantara ini sangatlah unik. Citra berarti gambaran, dirgantara berarti langit dan angkasa luas, sedangkan manggala memiliki berbagai arti yang merujuk kepada jabatan anak sulung, penghulu, pemimpin, dan pelindung rohani.
Secara Kristiani, nama ini dapat berarti “representasi atas Anak Sulung (Yesus), Pemimpin surgawi”. Namun dalam dunia IT, nama panjang ini memiliki inisial CMD yang jelas-jelas merujuk kepada program Command Prompt pada perangkat komputer berbasis Microsoft Windows.
Dalam proyek webcomic Bearers of the Shells (BOTS) yang saya batalkan, Shiftine sebenarnya dirancang untuk merepresentasikan keluarga sistem operasi Windows. Demikian pula pasangannya Nate yang namanya berasal dari keluarga Windows NT.
Pada era 1995-1999, sistem operasi Windows memiliki elemen branding yang melibatkan unsur awan dan langit. Dan pada era itu juga, kedua orang tua saya sedang berkencan, LDRan sambil berkomunikasi menggunakan surel/e-mail dan wartel. Dunia telekomunikasi hari ini sering digambarkan sebagai konsep awan (seperti cloud computing).
Banyak gereja di Indonesia masih mengabaikan pentingnya pelayanan di bidang TIK. Ya, kecuali saat pandemi terjadi, di mana para gereja beralih ke Zoom dan sesi live stream dalam YouTube, mempercantik situs dan aplikasi mobile mereka agar siap beroperasi dalam protokol kesehatan.
Tapi, saya masih melihat banyak jiwa yang belum dimenangkan. Mereka ingin menjebak diri dalam dunia maya dan dunia khayalan mereka sendiri. Dan tak dipungkiri, teknologi-teknologi TIK inilah yang menjadi penggerak di balik penjebakan tersebut. Semua dimulai dari kecanduan terhadap sesuatu
Kita juga harus berani untuk melawan upaya-upaya dalam dunia maya yang mengarah ke hal-hal satanik dan duniawi. Tahukah kamu, bahwa:
Leave a Reply